Triase berkembang dari kebutuhan akan perioritas penanganan cedera pada prajurit di medan perang. Konsep ini diperkenalkan di Perancis pada awal abad ke-19. Kata triase sendiri berasal dari bahasa Perancis “Triage” (trier), yang berarti pemilahan.
Triase adalah usaha pemilahan korban sebelum ditangani, berdasarkan tingkat kegawatdaruratan trauma atau penyakit dengan mempertimbangkan prioritas penanganan dan sumber daya yang ada. Triase berlaku untuk pemilihan korban baik di lapangan maupun di rumah sakit. Merupakan tanggung jawab tenaga pra-rumah sakit (dan pimpinan tim lapangan) bahwa penderita akan dikirim ke rumah sakit yang sesuai. Saat ini tidak ada standard nasional baku untuk triase. Metode triase yang dianjurkan bisa secara METTAG (Triage tagging system) atau sistim triase Penuntun Lapangan START (Simple Triage And Rapid Transportation).
Dua jenis keadaan triase dapat terjadi :
1. Jumlah korban dan beratnya perlukaan tidak melampaui kemampuan tim medis. Dalam keadaan ini, korban dengan masalah gawat darurat dan multi trauma akan dilayani terlebih dulu.
2. Jumlah korban dan beratnya perlukaan melampaui kemampuan tim medis. Dalam keadaan ini yang akan dilayani terlebih dulu adalah korban dengan kemungkinan survival yang terbesar dan membutuhkan waktu, perlengkapan, dan tenaga paling sedikit.
Tujuan
Memberikan penanganan terbaik pada korban dalam jumlah yang banyak untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan maupun resiko cedera bertambah parah.
Prinsip Triase
Pada keadaan bencana massal, korban timbul dalam jumlah yang tidak sedikit dengan resiko cedera dan tingkat survive yang beragam. Pertolongan harus disesuaikan dengan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Hal tersebut merupakan dasar dalam memilah korban untuk memberikan perioritas pertolongan.
Pada umumnya penilaian korban dalam triage dapat dilakukan dengan:
1. Menilai tanda vital dan kondisi umum korban
2. Menilai kebutuhan medis
3. Menilai kemungkinan bertahan hidup
4. Menilai bantuan yang memungkinkan
5. Memprioritaskan penanganan definitif
6. Tag Warna
Triase dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien dan setiap pertolongan harus dilakukan sesegera mungkin.
Kategori
Setelah melakukan penilaian, korban dikategorikan sesuasi denagn kondisinya dan diberi tag warna, sebagai berikut:
1. MERAH (Immediate)
Setiap korban dengan kondisi yang mengancam jiwanya dan dapat mematikan dalam ukuran menit, harus ditangani dengan segera.
2. KUNING (Delay)
Setiap korban dengan kondisi cedera berat namun penganannya dapat ditunda.
3. HIJAU (Walking Wounded)
Korban dengan kondisi yang cukup ringan, korban dapat berjalan
4. HITAM (Dead and Dying)
Korban meninggal atau dalam kondisi yang sangat sulit untuk diberi pertolongan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About me
Mini Updates
Advertisement
Seberapa pentingkah Blog ini buat anda
About Me
- AryaNers
- Makassar, Indonesia
- simple,suka liat film,suka minum kopi,suka makan buah pisang,suka magic,suka musik jazz ,suka main airsoft,suka nulis blog,suka baca buku,selalu kebanjiran ide tapi bingung ngungkapinnya,childish,narsis,cerewet,panikan,blak-blakan dan nggak bisa hidup tanpa internet.
0 komentar:
Posting Komentar